LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN “Pengukuran Kadar Klorofil a dan b dengan Spektrofotometer”
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN
“Pengukuran Kadar Klorofil a dan b dengan Spektrofotometer”

Oleh:
NIMROD ARRUAN BANGA
NIM. D1B1 17089
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Daun merupakan
organ tanaman penting dalam melakukan kelangsungan hidupnya karena tumbuhan
adalah organisme outotrof obligat, daun memiliki ciri berwarna hijau yang mana
fungsi dari daun tersebut digunakan sebsgsi tempat berjalannya proses
fotosintesis melalui bantuan oleh sinar matahari. Pada proses fotosintesis
suatu tanaman tersebut tanaman membutuhkan bahan dasar sebagai proses adalah
klorofil, dimana klorofil merupakan suatu pigmen hijau pada tumbuhan yang
memiliki peran dalam proses penyerapan cahaya matahari. Klorofi yang terdapat
pada daun tidak hanya berwarna hijau akan tetapi kloarofil tersebut dapat
berubah warna yang dapat dipengaruhi oleh derajat kemasaman suatu media yang
diguakan untuk tumbuh berkembang.
Secara
organoleptik tumbuhan bukan hanya dilihat dari segi fisik dan cita rasanya
tetapi dapat juga dilihat dari berbagai macam warna berbeda yang dimiliki oleh
tanaman tersebut. Warna dalam bahan pangan atau tanaman dipengaruhi oleh
molekul pigmen yang terkandung di dalam tanaman tersebut. Pigmen pada daun
tumbuhan memiliki banyak jenis dan fungsi yang berbeda-beda dalam memberikan
warna. Pigmen yang penting tergolong dalam kelompok klorofil, karotenoid dan
antosianin. Tumbuhan yang mengandung pigmen karoten sangat baik dilihat dari
segi kebutuhan gizi manusia karena sebagian karotenoid dapat diubah menjadi
vitamin A. Pigmen-pigmen ini banyak ditemukan di dalam tanaman bersama-sama
dengan klorofil.
Selain memiliki
perbedaan warna pigmen satu dan lainnya, pigmen juga memilik panjang gelombang
yang berbeda-beda sehingga diperlukan alat spektrofotometer yang dapat membaca
nilai absorbansi dan panjang gelombang suatu sampel melalui cahaya yang
diteruskan dan diserap. Zat hijau
daun atau pemberi warna hijau pada daun berasal dari klorofil, dimana zat ini
terdapat di dalam organel kloroplas. Jenis klorofil dalam tumbuhan dibagi menjadi dua yaitu klorofil a dan
klorofil b. Kedua jenis ini sama sama terdapat didalam kloroplas suatu
organisme fotoautrotof. Klorofil yang paling efektif dalam proses fotosintesis
yang memiliki warna biru-hijau disebut klorofil a.
Kandungan klorofil
pada suatu tumbuhan dapat menjadi suatu indikator keadaan suatu tanaman sehat
atau tidak, sebab klorofil memantulkan pigmen hijau yang menjadikan apabila
seseorang melihatnya menyimpulkan bahwa tanaman tersebut sehat. Akan tetapi
apabila kandungan klorofil dalam tumbuhan sedikit akan menghambat proses
fotosintesis dan menjadikan warna daun tersebut kekuningan sehingga dapat
disimpulkan bahwa tumbuhan tersebut tidak sehat. Terdapat beberapa faktor yang
dapat mempengaruhi kandungan klorofil didalam daun yaitu unsur hara yang
terdapat dimedia serta gen dan air yang dibutuhkan.
Penetapan
kandungan klorofil dilakukan dengan metode spektrofotometri.
Spektrofotometri ini merupakan metode penetapan jumlah klorofil
dengan menggunakan alat spektrofotometer dengan panjang gelombang tertentu.
Pentingnya mengetahui jumlah klorofil yang ada dalam suatu daun adalah untuk
mengetahui umur daun, yang mana semakin tua daun kandungan klorofilnya akan semakin tinggi. Selain itu, dengan
mengatahuinya jumlah klorofil maka dapat membandingkan kecepatan fotosintesis
antara daun yang berklorofil sedikit dengan daun yang berklorofil banyak.
Berdasarkan uraian
di atas maka perlu dilakukan praktikum mengenai “Pengukuran
Kadar Klorofil a dan b dengan Spektrofotometer”.
1.2. Tujuan dan Kegunaa
Tujuan dari praktikum kali ini yaitu untuk
mengetahui kadar klorofil a dan b pada suatu spesies tumbuhan dan untuk
mengetahui perbedaan kadar klorofil pada kondisi kekurangan cahaya dan terpapar
cahaya matahari.
Kegunaan dari praktikum ini yaitu agar mahasiswa dapat memahami cara untuk mengukur
kadar klorofil pada tumbuhan dan juga dapat memahami perbedaan kadar klorofil
pada daun yang kekurangan cahaya dengan daun yang mendapat cukup cahaya
matahari.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Klorofil adalah pigmen hijau fotosintetis yang
terdapat dalam tanaman, algae dan cynobacteria. Nama "chlorophyll"
berasal dari bahasa Yunani kuno: cholorosgreen (hijau), dan phyllon leaf
(daun). Fungsi krolofil pada tanaman adalah menyerap energi dari sinar matahari
untuk digunakan dalam proses fotosintetis yaitu suatu proses biokimia dimana
tanaman mensintesis karbohidrat (gula menjadi pati), dari gas karbon dioksida
dan air dengan bantuan sinar matahari (Subandi, 2009).
Klorofil dapat
ditemukan yaitu di dalam kloroplas, kloroplas adalah pigmen aktif yang terdapat
didalam fotosintesis. Klorofil juga termsuk tetra-spiral yang dihubungkan oleh
atom Mg, yang berbentuk oval dan terkandung didalamnya. Penyerapan yang
dilakukan dalam proses esensial oleh kloroplas didalam membran tilakoid.
Tiap-tiap foton dapat mengeluarkan elektron yang nantinya akan menuju kedalam
klorofil. Penyerapan terhadap panjang gelombang sangatlah bervariasi dan dapat
dikukur dengan mengguakan spektrofometer. Banyaknya penyerapan yang terjadi
dari fungsi panjang gelombang dapat disebut dengan spektrum penyerapan (Feryanto,
2011).
Klorofil pada
tumbuhan ada dua macam, yaitu klorofil a dan klorofil b. perbedaan kecil antara
struktur kedua klorofil pada sel keduanya terikat pada protein. Sedangkan
perbedaan utama antar klorofil dan heme ialah karena adanya atom magnesium
(sebagai pengganti besi) di tengah cincin profirin, serta samping hidrokarbon
yang panjang, yaitu rantai fitol. Klorofil akan memperlihatkan fluoresensi,
berwarna merah yang berarti warna larutan tersebut tidak hijau pada
cahaya yang diluruskan dan akan merah tua pada cahaya yang dipantulkan.
Spektrofotometri sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari
spektrofotometer dan fotometer akan menghasilkan sinar dari spektrum dengan
panjang gelombang energi secara relatif. Jika energi tersebut ditransmisikan
maka akan ditangkap oleh klorofil yang terlarut tersebut. Fotometer filter
sinar dari panjang gelombang yang diinginkan akan diperoleh dengan berbagai
filter yang punya spesifikasi melewati banyaknya panjang gelombang tertentu (Lakitan,
2009).
Klorofil a dan
klorofil b mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda, dimana klorofil a di
samping bias menyerap energi cahaya, klorofil ini juga bias merubah energi
cahaya dan tidak bisa merubahnya menjadi energi kimia dan energi itu akan
ditransfer dari klorofil b ke klorofil a. Klorofil b ini tidak larut dalam
etanol tai dapat larut dalam ester, dan kedua jenis klorofil ini larut dalam
senyawa aseton (Nurdin, 2009).
Pigmen klorofil
sebenarnya terdiri atas beberapa molekul pigmen, yaitu klorofil a dan klorofil
b serta karotenoid. Pigmen-pigmen tersebut berfungsi untuk menyerap cahaya
matahari. Pembentukan pigmen klorofil di pengaruhi oleh beberapa faktor antara
lain unsur nitrogen yang merupakan bahan pembentuk klorofil dan apabila
kekurangan akan menyebabkan klorosis pada tanaman. Setiap tanaman memiliki
kadar klorofil yang berbeda-beda.Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada
tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplas. klorofil
menyerap cahaya yang akan digunakan dalam fotosintesis. Pigmen ada yang
berwarna jingga berarti memiliki pigmen karotein, memiliki pigmen xantofil
(kuning), pigmen klorofil a (hijau biru), klorofil b (hijau kuning), dan pigmen
antosianin (merah) (Astawan, 2010).
Faktor utama pembentuk klorofil adalah nitrogen
(N). Unsur N merupakan unsur hara makro.Unsur ini diperlukan oleh tanaman dalam
jumlah banyak. Unsur N diperlukan oleh tanaman, salah satunya sebagai penyusun
klorofil. Tanaman yang kekurangan unsur N akan menunjukkan gejala antara lain
klorosis pada daun. Tanaman tidak dapat menggunakan N2 secara langsung.
Gas N2 tersebut harus difiksasi oleh bakteri menjadi amonia (NH3)
(Hendriyani, 2009).
Spektrofotometer
merupakan alat yang digunakan untuk mengukur absorbansi dengan cara melewatkan
cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suatu obyek kaca atau kuarsa yang
disebut kuvet. Sebagian dari cahaya tersebut akan diserap dan sisanya akan
dilewatkan. Nilai absorbansi dari cahaya yang dilewatkan akan sebanding dengan
konsentrasi larutan di dalam kuvet. Sesuai dengan namanya adalah alat yang
terdiri dari spektrometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari
spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur
intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi. Spektrofotometer
digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika energi tersebut
ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang
(Hasidah, 2017).
BAB
3. METODE PRAKTIKUM
3.1. Tempat dan Waktu
Kegiatan praktikum
ini dilaksanakan di Laboratorium Agroteknologi
Unit Agronomi, Fakultas Pertanian, Universitas Halu Oleo pada hari Senin, 12 November
2018 pada pukul 08:00 sampai 09:00 WITA.
3.2. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan pada
praktikum adalah etanol 95%, kertas saring dan akuades.
Alat yang digunakan dalam
praktikum ini yaitu spektrofotometer,
labu ukur, lumping dan alu, saringan, corong dan gelas ukur.
Pelaksanaan dalam praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
a.
Mengambil 1 g daun yang segar lalu dipotong-potong
kecil, potongan kecil ini kemudian diekstraksi dengan etanol 95% dengan cara
menggerusnya dalam lumping sampai seluruh klorofilnya larut.
b.
Menyaring ekstrak klorofil ini dengan saringan lalu
dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml dan ditambahkan etanol 95% kalau volume ekstrak dalam labu ukur belum
mencapai 100 ml.
c.
Mengukur absorbansi atau “optikal density” larutan
hasil ekstraksi menggunakan kuvet dengan menggunakan panjang gelombang 649 nm
dan 665 nm.
d.
Menghitung kadar klorofil a dan b dengan rumus
Wintermans dan de Mots:
Klorofil total (mg/L) =
20,0 OD 649 + 6,1 OD 665
Klorofil a (mg/L) =
13,7 OD 665 – 5,76 OD 649
Klorofil b (mg/L) =
25,8 OD 649 – 7,7 OD 665
BAB 4. HASIL DAN
PEMBAHASAN
1.1.
Hasil Pengamatan
Hasil pada praktikum kali ini dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
4.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil
praktikum, maka kita dapat mengetahui bahwa
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarakan
hasil dan pembahasan dari praktikum kali ini, maka dapat disimpulkan bahwa
5.2. Saran
Saran saya pada Praktikum kali ini adalah agar setiap
praktikan dapat melengkapi bahan serta alat yang akan digunakan pada saat
praktikum agar praktikum dapat berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Astawan, M., A. L. Kasih. 2010. Khasiat Warna-Warni Makanan. Gramedia:
Jakarta.
Feryanto, I. 2011. Fisiologi Tumbuhan. IPB: Bandung.
Hasidah, Mukarlina dan D.W. Rousdy. 2017. Kandungan pigmen klorofil, karotenoid dan antosianin daun Caladiu.
Jurnal Protobiont,
6(2): 29-37.
Hendriyani, S.I., N. Setiari. 2009. Kandungan klorofil dan pertumbuhan
kacang panjang (Vigna sinensis)
pada tingkat penyediaan air yang berbeda. Jurnal Sains dan
Matematika, 17(3): 14-140.
Lakitan, B.
2009. Dasar-Dasar Fisiologi
Tumbuhan. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta.
Nurdin, C.M. Kusharto, I. Anziha Dan M. Januwati.
2009. Kandungan klorofil berbagai
jenis daun tanaman dan cu-turunan klorofil serta karakteristik fisiko-kimianya. Jurnal
Gizi dan Pangan,
4(1): 13-19.
Subandi, A. 2009. Biologi Edisi
Kelima. Erlangga: Jakarta.
mana pembahasannya :)
BalasHapus